KURIKULUM DAN MUTU PENDIIDKAN


Kaprah:

  • Kurikulum sekolah sangat pro cognitio, cenderung mengabaikan aspek afectio dan psyco motori.
  • Mutu pendidikan direpresentasikan dari hasil ujian nasional yang hanya mengukur aspek pengetahuan dan cenderung mengabaikan aspek akhlak dan bakat peserta didik.
  • Gedung dan alat peraga lebih penting daripada mutu guru dan metodologi belajar mengajar

Seharusnya:
  • Kurikulum sekolah seharusnya pro akhlak dan bakat peserta didik dan oleh karenanya harus merupakan hasil penstrukturan pengalaman peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik serta pengalamannya berinteraksi dengan para ahli / maestro di bidangnya masing-masing dalam berbagai kegiatan sosial dan bisnis.
  • Mutu pendidikan ditentukan terutama oleh tenaga kependidikan baik guru / ustadz (pengajar) dan tenaga pendukung proses belajar mengajar di sekolah seperti tenaga administrasi, kebersihan, keamanan dll.
  • Mutu pendidikan juga ditentukan oleh buku-buku (kepustakaan) sumber pengajaran dan bahan bacaan baik dalam bentuk cetakan, digital atau virtual.
  • Mutu pendidikan juga ditentukan dari metodologi belajar mengajar yang terus menerus dikembangkan seiring perkembangan jaman dan peradaban.
  • Kondisi lansekap lahan sekolah juga turut mempengaruhi mutu pendidikan. Semakin terkonservasi (alami) atau semakin sedikit intervensi manusia dengan berbagai bentuk rekayasa yang tidak pro lingkungan semakin baik.

You Might Also Like

1 comments