Jambore Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) 3 Tahun 2015 di Lampung Selatan, Lampung

Alhamdulillah, kegiatan Jambore Sekolah Alam Nusantara (JSAN) yang ke-3 sudah sukses dilaksanakana. Even 2 tahunan yang mengikutsertakan para guru, pengelola dan orang tua siswa Sekolah Alam seluruh Indonesia pada kesempatan kali ini berlangsung di bumi Ruwai Jurai, Lampung. Sebagai tuan rumah dan penyelenggara adalah Sekolah Alam Lampung dan Sekolah Alam Palembang. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2015 itu berlokasi di kawasan wisata Laguna Helau, Kalianda Lampung Selatan. Pada kegiatan JSAN kali ini diikuti oleh 56 sekolah dan 184 peserta dari seluruh Indonesia.

Sekolah Alam Jingga Lifeschool mengirim 7 orang sebagai perwakilan. 2 orang dari SM, 2 orang dari SD, 2 orang dari manajemen, dan 1 orang dari yayasan. 

Soft Opening Jambore JSAN 3 di SA Lampung

Seluruh peserta mengikuti pembukaan kegiatan yang bertempat di Sekolah Alam Lampung. Peserta disuguhi beberapa tampilan seni dari para siswa. Mulai dari tari selamat datang hingga grup musik yang mengkolaborasikan alat musik perkusi dan alat musik moderen. Hadir pula saat itu Bang Lendo Novo, pencetus Sekolah Alam pertama kali di Indonesia.

Setelah selesai pembukaan, semua peserta dibawa ke lokasi Jambore. Perjalanan selama kurang lebih 2 jam cukup melelahkan namun semangat Jambore tetap membara, apalagi saat tiba di lokasi yang pemandangannya sungguh menakjubkan. Laguna Helau merupakan danau yang berada di pinggir pantai pasir putih. Di sekitar laguna berdiri cottage baik yang terbuat dari bangunan permanen maupun dari kayu berupa panggung. Semua peserta menginap di cottage dan beberapa di tenda Doom.
Apel Pembukaan Jambore JSAN 3 Tahun 2015 di Kalianda, Lampung Selatan


Lendo Novo, yang akrab kami panggil Bang Lendo, Konseptor Sekolah Alam


Sesi materi dilaksanakan di aula yang terbuat dari kayu berupa bangunan panggung. Di awal, acara diisi dengan kegiatan perkenalan. Setiap peserta berdasarkan koordinasi regional maju untuk mengenalkan diri dan asal sekolahnya. Sesekali diiringi dengan prakata untuk mendeskripsikan kondisi dan sejarah sekolah alam masing-masing. Ada yang sudah sejak tahun 2000 berdiri, ada juga yang baru 3 bulan berjalan dengan semangatnya ikut kegiatan JSAN ke-3 ini. Perkenalan usai, dilanjut dengan sesi pertama bersama bang Lendo Novo. Para peserta sedang menunggu proyeksi atau konsep baru apa yang akan menyegarkan di kesempatan JSAN ke-3 kali ini. Bang Lendo mengawali paparannya dengan memutar video tentang apa dan bagaimana nusantara negeri kita tercinta ini.

 

Dari tayangan di atas kita bisa mengambil pesan bahwa, sudah sejak lama masyarakat nusantara kita memiliki adat dan tata kelola yang bertujuan untuk memelihara ekosistem yang ada di bumi nusantara ini. Artinya, bisa jadi dengan mulai hilangnya local wisdom, adat budaya di beberapa tempat dikarenakan gerusan budaya global, hal tersebut turut menyumbang mulai berkurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara ekosistem di daerahnya. Lebih parah lagi, saat kegiatan industri terutama di daerah yang kaya akan sumber daya alam dan hutan tidak dibarengi dengan usaha untuk melakukan konservasi dan edukasi supaya sumber daya alam bisa berkelanjutan.

Kondisi inilah yang seharusnya mengilhami sekolah alam untuk membuat kurikulum. Kurikulum yang berdasarkan insitu development, kurikulum yang ditarik dari nilai-nilai lokal di mana setiap sekolah alam berada sehingga proses pendidikan yang dilakukan akan menghasilkan insan yang paham kondisi daerah dan secara jauh mempunyai tujuan dalam mempertahankan keberlanjutan sumber daya alam. Bisa disimpulkan bahwa, tentu setiap sekolah alam akan mempunyai kurikulum yang berbeda tergantung kondisi potensi lokalnya. Namun begitu, bukan berarti antar sekolah alam tidak lantas bisa melakukan koordinasi dan jaringan. Setiap sekolah alam dalam pelaksanaannya akan bersama berpegang teguh pada core values, nilai prinsip yang menjadi pondasi pelaksanaan setiap program sekolah alam.

Ada 4 core values yang menjadi ruang lingkup sekolah alam. Selain itu, sekolah alam harus tetap memegang teguh 3 slogan yang sudah mafhum diantara pegiat sekolah alam :
1. Eksperimen Sampai Mati, setiap sekolah alam akan terus melakukan inovasi dan pengembangan, makanya tidak ada kurikulum baku sekolah alam. Jangan takut untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran kita.
2. Berusaha Murah, Keren Kudu, sebisa mungkin proses yang dilakukan tetap memegang prinsip efisiensi dan inklusif, menjangkau semuanya. Tapi tetap harus berkualitas.
3. Harus Gue Banget, harus punya percaya diri dan menjadi diri sendiri sesuai style. Guru sekolah alam harus tampil dengan bakat yang dipunyai, tidak bisa semua diseragamkan. Dari banyak potensi itu sekolah alam akan kuat saling dukung melalui kerjasama dan sesuai program yang dikembangkan.

 Tim SA JLS di Jambore JSAN 3

Bendera SA JLS akhirnya ikut berkibar di Jambore JSAN

Ilmu bertebaran di Jambore, karena para maestro sekolahalam berkumpul.
Sarapan pun makin bernilai karena sharing ilmu dari maestro BBA, Pak Suhendi

Ustadz Cahya Zaelani, maestro Outbond & Scouting,
memberikan materi tentang SA Student Scouting (SASS)

Ustadz M. Ferous, Cikgu Adrian, dan Pak Suhendi, para maestro sekolahalam.
Memberikan materi Core Values SA dan BBA.

Sesuai dengan metode belajar di sekolahalam, kegiatan Jambore JSAN juga dibuat agar semua peserta mengalami langsung. Di materi SASS (Sekolah Alam Student Scouting), peserta mengikuti rangkaian kegiatan SASS yang harus diajarkan ke siswa untuk menunjang aspek kepemimpinannya dan akhlaknya. Mulai dari mentoring, baris berbaris, memanah, melempar kapak, games, hingga tes fisik. Juga di materi Belajar Bersama Alam (BBA) yang merupakan metode pembelajaran sekolah alam. Semua peserta melakukan tour ke anak Gunung Krakatau dan Pulau Sebesi untuk menerapkan metode BBA yang sesuai dengan tema Jambore JSAN ke-3 yaitu, Maritim. Banyak inspirasi dan semangat terpompa lagi dari JSAN ke-3 ini, dengan harapan sekolah alam ke depan bisa berkembang untuk membentuk insan khalifatullah dan ibadulloh yang menjadi cita-cita peradaban.

Mendaki Anak Gunung Krakatau, hingga praktek SASS,
rangkaian kegiatan Jambore JSAN 3 dengan konsep BBA

Jambore yang akan datang insyaAllah akan dilaksanakan dua tahun ke depan, yaitu 2017. Jambore JSAN ke-4 akan berlangsung di Surabaya, sebagai tuan rumahnya adalah Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya. See you there....

btw, theme song dan official video Jamborenya keren lho... watch this out ya....
(Sahid)

You Might Also Like

0 comments